Langsung ke konten utama

Bilangan Biner Orkom

NAMA : PRABOWO SETYAWAN
NIM  : 119229068
JURUSAN : TI

Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan yang paling banyak digunakan dalam sistem digital karena sistem bilangan ini secara langsung dapat mewakili logika yang ada. Sistem digital hanya mengenal dua logika, yaitu 0 dan 1. Logika 0 biasanya mewakili kondisi mati dan logika 1 mewakili kondisi hidup. Pada sistem bilangan biner, hanya dikenal dua lambang, yaitu 0 dan 1. karena itu, sistem bilangan biner paling sering digunakan untuk merepresentasikan kuantitas dan mewakili keadaaan dalam sistem digital maupun sistem komputer.
Digit bilangan biner disebut binary digit atau bit. Empat bit dinamakan nibble dan delapan bit dinamakan byte. Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x.

Cara Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner

Pada dasarnya, yang dimaksud dengan konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan yang satu ke bentuk bilangan lainnya yang masih memiliki nilai yang sama. Konversi bilangan desimal ke bilangan biner berarti mengubah bentuk bilangan desimal menjadi bentuk bilangan biner yang hasilnya tetap masih memiliki nilai yang sama.
Cara konversi bilangan desimal ke bilangan biner cukup mudah, yaitu dengan membagi bilangan desimal ke basis bilangan biner yaitu 2, hasilnya kemudian dibulatkan kebawah dan sisa hasil pembagiannya disimpan atau dicatat. Lakukan pembulatan kebawah tersebut hingga nilainya mencapai nol. Sisa pembagiannya tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling awal. Sisa pembagian yang diurutkan inilah merupakan hasil konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner.

Contoh Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner

Contoh 1
Konversikan bilangan desimal nilai 50 menjadi bilangan biner :
50/2 = 25 sisa bagi adalah 0
25/2 = 12 sisa bagi adalah 1
12/2 = 6 sisa bagi adalah 0
6/2  = 3 sisa bagi adalah 0
3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
1/2 = 0 sisa bagi adalah 1
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal menjadi 1100102.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 50 menjadi bilangan biner adalah 1100102.

Penjumlahan Biner
Bilangan biner juga dapat dijumlahkan sebagaimana dapat kita lakukan untuk bilangan desimal, adapun aturan penjumlahan bilangan biner sebagai berikut:
 

Dalam melakukan penjumlahan biasanya kita selalu melibatkan penjumlahan dengan carry in.  Carry in adalah nilai carry out yang akan dijumlahkan pada penjumlahan bilangan berikutnya. Adapun pola penjumlahanya sama saja dengan pola penjumlahan bilangan desimal, hanya saja bedanya disini kita hanya punya nilai angka 0 dan 1. Adapun aturannya dapat dilihat pada pola rumus berikut:

atau seperti pola berikut:
    
Jadi kalau kita menjumlahkan dalam bilangan biner seperti 1 + 1 = 10 (angka biner untuk nilai 2).,maka yang dituliskan adalah 0 nya sedangkan 1 adalah carry out. Begitu juga jika kita menjumlahkan angka 1 + 1+ 1 = 11 (angka biner untuk nilai 3), maka yang kita tuliskan adalah 1 LSB nya sedangkan 1 MSB nya akan menjadi carry out.

0       +           0                                                            =   0
0       +           1                                                            =   1
1       +           0                                                            =   1
1       +           1                                                            = 10    (angka 2)
1       +           1        +          1                                      = 11   (angka 3)
1       +           1        +          1         +          1               = 100  (angka 4)  dst
Apabila dalam penjumlahan biner terdapat bawaan (carry), maka akan dijumlah dengan tingkatan di atasnya, lihat contoh berikut:
      

Pengurangan Biner
Pengurangan biner pada prinsipnya hampir sama dengan penjumlahan biner, jika pengurang lebih besar dari bilangan yang dikurangi maka perlu adanya pinjaman (borrow) pada bilangan disebelahnya.  Aturan dalam pengurangan bilangan biner dapat dilihat pada rumus berikut:
 
Sama halnya dengan penjumlahan yang melibatkan carry in, maka pada pengurangan biner kita juga akan melibatkan borrow in seperti terlihat pada rumus dan pola pengurangan berikut ini:
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner

Berikut merupakan contoh pengurangan bilangan biner:
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deadlock sistem operasi

 Ketika menggunakan komputer, pernah kah terjadi hang, not responding atau bahkan layar monitor hanya berwarna biru saja? Barangkali itu adalah salah satu jenis dari deadlock pada Sistem Operasi kita. Deadlock sering dianalogikan dengan keadaan jalan raya yang mogok(macet) ataupun jalan buntu. Masalah deadlock terjadi karena penggunaan sumberdaya (resources) yang digunakan secara bersama-sama. Penyebab terjadinya deadlock adalah : a. mutual exclusion, yaitu suatu keadaan dimana hanya ada satu proses saja yang boleh memakai resource, proses yang lain harus menunggu sampai proses tadi benar-benar selesai. contoh mutual exclusion adalah “buffering” ketika kita menonton video. b. Hold and Wait,yaitu keadaan dimana suatu proses ‘kelaparan’ sumberdaya. Suatu proses menunggu suatu sumberdaya dalam waktu yang lama hingga sumberdaya tersebut tidak terpakai oleh proses lainnya. c. No Pre-emption, yaitu keadaan dimana suatu sumberdaya tidak boleh diambil(dipakai) begitu saja/secara paksa oleh...

Status Proses Sistem Operasi

  Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Saat komputer berjalan, terdapat banyak proses yang berjalan secara bersamaan. Sebuah proses dibuat melalui system call create-process yang membentuk proses turunan ( child process) yang dilakukan oleh proses induk ( parent process). Proses turunan tersebut juga mampu membuat proses baru sehingga semua proses ini pada akhirnya membentuk pohon proses. Pada saat proses dieksekusi, akan terjadi perubahan status. Status proses didefinisikan sebagai bagian dari aktivitas proses yang sedang berlangsung saat itu.  Tipa-tiap proses dapat memiliki salah satu status di bawah ini: – New, yaitu status yang dimiliki pada saat proses baru saja dibuat oleh penjadwalan tingkat tinggi, tetapi belum siap melakukan eksekusi – Running, yaitu status yang dimiliki pada saat proses bisa dieksekusi, karena CPU tidak sedang mengerjakan tugas yang lain – Waiting, yaitu status yang dimiliki pada saat proses sedang menunggu beberapa event ...